Di sini Anda bisa menemukan bagaimana warna cetak bekerja, faktor apa saja yang memengaruhi hasil warna, serta cara mendapatkan tampilan sesuai keinginan Anda.
Membaca Bagan Warna
Beberapa warna lebih sulit direproduksi dibandingkan yang lain. Bagan di bawah ini menampilkan rangkaian warna CMYK yang dianggap paling andal untuk proses cetak offset.
Meskipun kami tidak dapat menjanjikan hasil warna yang benar-benar identik, bagan ini dapat menjadi panduan praktis dalam memilih warna untuk desain Anda. Dengan menggunakannya, Anda bisa mendapatkan hasil cetak yang lebih konsisten dan akurat.
Setiap baris dimulai dengan warna dasar di sisi kiri. Semakin ke kanan, nilai warnanya berangsur berkurang. Baris-baris yang lebih bawah menunjukkan variasi warna sekunder.
Perlu diperhatikan bahwa pengaturan monitor dapat memengaruhi tampilan warna di layar dibandingkan dengan hasil cetak fisik. Begitu juga, pengaturan pada printer inkjet atau laser mungkin akan menghasilkan warna yang berbeda.

Hitam dalam CMYK
Kami membuat Hitam Standar (huruf K dalam CMYK) dari nuansa abu-abu. Tingkat kepekatan warna hitam saat dicetak ditentukan berdasarkan kerapatan, pada skala 1 hingga 100.
Hitam pekat dihasilkan dengan memadukan semua warna CMYK, menghasilkan warna yang lebih kaya dan lebih jenuh. Jangan membuat kertas terlalu jenuh dengan mengatur semua warna ke maksimum 100.


Merah CMYK
Warna merah sering kali tampak oranye atau berkarat saat dicetak. Jika ini terjadi, Anda perlu memeriksa kadar magenta dan kuning. Jika warna merah terlihat terlalu merah muda, berarti Anda telah mencampurkan terlalu banyak magenta. Namun, jika Anda melihat semburat oranye yang lebih pekat, nilai warna kuningnya terlalu tinggi.




Oranye dan Cokelat CMYK
Membuat warna jingga cerah dan cemerlang mudah: gabungkan dua bagian kuning dan satu bagian magenta (0-50-100-0).
Mengubah keseimbangan warna akan menghasilkan warna hijau berlumut, warna karat yang pekat, atau warna cokelat tanah.






CMYK Kuning dan Hijau
Cyan dan kuning akan menghasilkan warna hijau. Atur nilainya menjadi sama rata dan buat pekat untuk hasil yang lebih cerah. Untuk kuning, berhati-hatilah saat menggelapkannya. Warnanya bisa dengan mudah berubah menjadi lebih seperti sage atau mustard. Untuk campuran yang lebih pekat, warnanya bisa menjadi lebih oranye atau hijau.












Biru CMYK
Dalam CMYK, biru adalah salah satu warna yang paling sulit direproduksi secara akurat. Kami sarankan Anda menggunakan campuran yang merata dan seimbang, seperti 100-50-0-0. Jika tidak, hasilnya akan menjadi ungu atau hijau.








Ungu CMYK
Nada ungu regal cocok untuk CMYK. Rasio magenta terhadap cyan 3:2 (79-100-0-0) adalah titik awal yang baik.




Merah Muda CMYK
Warna merah muda dalam pencetakan CMYK bergantung pada magenta. Untuk warna merah muda yang menonjol, tingkat magenta harus tinggi, sementara kuning, cyan, dan hitam rendah. Jika Anda menambahkan terlalu banyak warna kuning, Anda akan mendapatkan lebih banyak rona merah, tetapi jika terlalu banyak cyan, warnanya akan berubah menjadi ungu.




Emas CMYK
Kami tidak dapat memberikan hasil akhir emas metalik yang realistis dalam pencetakan CMYK, tetapi kami dapat menghasilkan representasi emas yang datar atau NMM (non-metallic metal). Lihat di sebelah kanan untuk beberapa contoh.
Jika Anda menginginkan representasi akhir metalik yang mendekati aslinya, Anda perlu menggunakan tinta spot Pantone metalik untuk desain Anda. Foil juga tersedia untuk beberapa produk.


Perak CMYK
Mirip dengan emas CMYK, Anda juga tidak bisa mendapatkan lapisan perak metalik dalam pencetakan CMYK. Warna datar atau NMM (non-metalik) dimungkinkan, dan Anda dapat menggunakan tinta spot Pantone metalik untuk desain atau foiling Anda.


Warna Cerah CMYK
Ingin warna Anda menonjol dari halaman? Meskipun CMYK tidak akan pernah mencapai kecerahan warna RGB, kombinasi warna berikut akan memastikan hasil cetak yang paling hidup.





